Apabila kita mengamati gambaran kota dari kejauhan seperti Jakarta, kita akan melihat bangunan-bangunan yang menjulang seperti bentangan cahaya pada malam hari. Kecemerlangan ini mungkin bersumber dari dalam struktur bangunan atau dari penataan eksteriornya. Ternyata, kecantikan sinar yang terpancar ini merupakan hasil dari penerapan konsep arsitektur yang telah direncanakan dan diimplementasikan, yaitu arsitektur malam.
Dikutip dari Pemikiran Ulang Masa Depan, Kamis (16/11/2023), arsitek dan desainer menerapkan konsep ini pada bangunan pencakar langit dan komersial. Konsep arsitektur malam ini bisa kita lihat di kota-kota besar seperti New York, Tokyo, Seoul, dan Jakarta yang memiliki bangunan yang menerapkan ide tersebut.
Baca Juga : Jangan Melakukan 4 Tindakan Ini Jika Tidak Ingin Septic Tank Anda Bermasalah
Gagasan arsitektur malam ini bertujuan untuk menonjolkan pencahayaan perancatoto dalam lingkungan perkotaan saat malam hari dengan memaksimalkan efek penerangan baik di bagian dalam bangunan maupun pada fasadnya. Penggunaan cahaya ini mulai menjadi tren pada abad ke-19 dan ke-20.
Pada dasarnya, konsep ini ingin menekankan pencahayaan pada bagian luar bangunan untuk menampilkan keindahan struktur fasad sehingga menciptakan suasana yang hidup di sekitarnya.
Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Teknologi Delft menjelaskan bahwa intensitas cahaya, variasi warna, jenis penerangan, dan kondisi pencahayaan dapat memengaruhi fasad bangunan saat malam hari.
Menurut penelitian tersebut, fasad akan terlihat memukau saat penggunaan lampu aksen sejalan dengan satu warna. Namun, penggunaan variasi warna yang terlalu beragam justru dapat membuat fasad bangunan terlihat kurang menarik saat malam hari.
Arsitektur ini mengedepankan permainan cahaya untuk mencapai persepsi keindahan pada fasad bangunan, dengan memperhatikan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh bangunan tersebut.