Sun. Oct 27th, 2024

Bangunan dengan Batu Bata di Eropa: Keunikan dan Sejarahnya

koloseum-bangunan-keajaiban-dan-ikon-kota-roma-italia
koloseum-bangunan-keajaiban-dan-ikon-kota-roma-italia

Dinding bangunan di Eropa sering kali terbuat dari batu bata, menciptakan ciri khas yang klasik dan estetis. Batu bata tersebut sering kali dibiarkan terbuka tanpa lapisan tambahan seperti semen, namun tetap menjaga keindahan dan kerapian meskipun telah berusia ratusan tahun.

Penggunaan batu bata ini tidak hanya terbatas pada rumah-rumah penduduk, tetapi juga terlihat pada bangunan penting seperti gereja, kantor pemerintahan, istana, dan lainnya di seluruh Eropa. Meskipun batu bata merupakan material bangunan yang relatif terjangkau dan mudah diproduksi, penggunaannya di Eropa memberikan kesan klasik, kokoh, dan indah.

Baca Juga : Memahami Keindahan dan Kekuatan Arsitektur: Eksplorasi Seni Bangunan yang Menginspirasi

Klik : perancatoto

Asal Usul Batu Bata Sejarah batu bata dimulai di Turki Selatan sekitar tahun 7000 SM, ditemukan di pemukiman kuno sekitar kota Jericho. Proses pembuatan batu bata ini umumnya dilakukan di daerah beriklim hangat, karena memerlukan sinar matahari agar tanah liat dapat mengeras.

Di Mesir kuno, batu bata juga digunakan sebagai material bangunan utama. Meski menggunakan bahan yang berbeda, yakni campuran tanah liat dengan jerami. Bahkan, di reruntuhan Harappa Buhen dan Mohenjo-daro, ditemukan catatan tentang pembuatan batu bata oleh orang Mesir kuno.

Berbeda lagi dengan bangsa Romawi, yang membuat batu bata pada musim semi dan menyimpannya selama dua tahun sebelum digunakan. Mereka juga menggunakan tanah liat, tetapi dengan warna yang berbeda, baik putih maupun merah.

Kunjungi Juga : perancatoto

Penggunaan batu bata ini meluas di seluruh Kekaisaran Romawi untuk berbagai keperluan, mulai dari tembok, benteng, pusat kebudayaan, kubah, hingga saluran air. Contoh bangunan karya bangsa Romawi yang menggunakan batu bata antara lain Gerbang Herculaneum di Pompeii, Italia, dan pemandian Caracalla di Roma.

Setelah periode Kekaisaran Romawi, seni pembuatan batu bata menyebar ke seluruh Eropa, terus dominan selama Abad Pertengahan dan Renaisans.

Ikuti : perancatoto

Alasan Penggunaan Batu Bata di Bangunan Eropa Pada masa itu, dua material utama yang digunakan di Eropa adalah batu bata dan kayu. Batu bata dipilih karena lebih cepat dan murah dalam pembangunannya, dibandingkan dengan batu alam.

Di London pada masa pemerintahan Ratu Victoria, kebanyakan bangunan menggunakan batu bata berwarna merah atau terang, hal ini karena kabut tebal yang sering melanda Inggris. Warna-warna cerah ini memungkinkan bangunan tetap terlihat jelas meskipun dalam kondisi kabut.

Warna-warna batu bata ini menjadi pilihan para arsitek terkemuka abad ke-20 seperti Le Corbusier, F. L. Wright, dan Louis Khan. Bahkan hingga saat ini, batu bata berwarna merah atau terakota masih menjadi pilihan populer dalam pembangunan.

Sumber : DetikProperti

Visit : perancatoto

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *