Thu. May 16th, 2024

Friedrich Silaban, Anak Pendeta yang Merancang Masjid Istiqlal

salat-idul-adha-2023-di-masjid-istiqlal-jadwal-dan-ketentuan
salat-idul-adha-2023-di-masjid-istiqlal-jadwal-dan-ketentuan

Masjid Istiqlal, sebagai salah satu ikon Jakarta, merupakan salah satu masjid terbesar di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dan penting. Dibangun di atas lahan seluas 9,5 hektar, masjid ini mampu menampung hingga 120.000 jemaah. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Istiqlal juga dianggap sebagai pusat ilmu pengetahuan, pendidikan, dan keagamaan yang penting.

Tetapi siapa sebenarnya yang merancang Masjid Istiqlal? Jawabannya adalah Friedrich Silaban.

Menurut Rethinking the Future, Silaban, seorang anak seorang pendeta dan beragama Kristen, berhasil memenangkan sayembara desain masjid yang diadakan oleh Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno, pada tahun 1955.

Sumber : Sangat Spesial! Menara Masjid di Sini Dibangun dengan Kemiringan yang Disengaja

Menurut Ensiklopedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Friedrich Silaban lahir pada tanggal 16 Desember 1912 di Desa Bonandolok, Tapanuli, Sumatera Utara. Meskipun dari latar belakang Kristen, Silaban memiliki bakat arsitektur yang luar biasa.

Pendidikan Silaban dimulai di HIS, Narumonda, Tapanuli, Sumatra Utara, dan kemudian ia melanjutkan studinya di Koningen Wilhelmina School (KWS) di Batavia. Setelah lulus dari KWS pada tahun 1931, Silaban mulai membangun karirnya sebagai seorang arsitek.

Karirnya dimulai ketika ia bekerja paruh waktu sebagai juru gambar perancatoto untuk BOW di bawah J.H. Antonisse. Pengalaman ini memperkuat kemampuannya sebagai seorang arsitek, dan ia bahkan ikut dalam pameran di Pasar Gambir.

Selanjutnya, Silaban bekerja untuk Zeni Angkatan Darat Belanda (1931-1939) dan kemudian menjadi drafter di Kotapraja Bogor (1939-1942). Selama pendudukan Jepang, ia bekerja di Dinas Pekerjaan Umum Bogor hingga 1947, dan bahkan menjadi Direktur Pekerjaan Umum hingga tahun 1949.

Selain menjadi pegawai pemerintahan, Silaban juga terlibat dalam berbagai proyek pembangunan swasta dan sering kali berpartisipasi dalam kompetisi arsitektur. Di bawah pemerintahan Presiden Soekarno, Silaban terlibat dalam proyek-proyek bangunan nasional, termasuk pembangunan Masjid Istiqlal dan Monumen Nasional (Monas).

Pembangunan Masjid Istiqlal sendiri memakan waktu 17 tahun dan mengalami berbagai tantangan, terutama karena situasi politik yang tidak stabil. Namun, akhirnya, masjid ini berhasil diselesaikan dan diresmikan pada tahun 1978.

Jadi, inilah kisah Friedrich Silaban, arsitek di balik kemegahan Masjid Istiqlal. Semoga artikel ini memberikan wawasan baru bagi pembaca!

Sumber : DetikProperti

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *