Sat. Apr 27th, 2024

Mengagumkan! Rancangan Bangunan Kuno dari Zaman Batu

temuan-rancangan-arsitektur-zaman-batutemuan-rancangan-arsitektur-zaman-batu

Kemampuan manusia zaman batu terbukti luar biasa. Sebuah rencana arsitektur kuno ditemukan di wilayah Arab Saudi dan Yordania. Ukiran yang menyerupai sketsa ditemukan pada lempengan batu. Sketsa tersebut menunjukkan struktur besar yang digunakan untuk menangkap hewan liar dan mengarahkannya ke kandang atau area penangkaran.

Perangkap berburu zaman batu ini ternyata sudah ada sejak 9.000 tahun yang lalu. Bentuknya yang menyerupai layang-layang memberinya nama “layang-layang”.

Penemuan awal perangkap berburu ini dilaporkan oleh seorang pilot pada tahun 1920-an. Saat itu, pilot tersebut melihat pola yang menakjubkan di gurun Timur Tengah.

Bentuknya terdiri dari dinding yang panjang dan menyatu. Panjangnya bisa mencapai ratusan meter hingga 5 kilometer. Diyakini bahwa struktur ini digunakan untuk mengarahkan hewan ke arah kandang besar. Ada lubang dengan kedalaman hingga 4 meter.

Baca Juga : Tampil Beda, Atap Masjid Ini Didesain Seperti Berputar Putar

Kunjungi Juga : perancatoto

“Struktur ini sangat besar. Saat berada di lokasi, sulit untuk membayangkan bagaimana bangunan ini dibangun, serta tata letak dan bentuknya,” kata arkeolog Wael Abu Azizeh, kepala kantor wilayah Yerusalem/Palestina di French Institute of the Near East dan salah satu penulis utama penelitian ini.

Bentuk layang-layang ini dianggap sebagai struktur terbesar yang dibangun oleh manusia dalam sejarah. Lebih dari 6.000 layang-layang telah ditemukan di Timur Tengah dan Asia Tengah. Mayoritas ditemukan di bagian utara Arab Saudi, bagian selatan Suriah, dan timur Yordania.

Bentuk besar layang-layang ini menunjukkan bahwa orang-orang yang membuat dan menggunakan perangkap tersebut memiliki pengetahuan yang maju. Mereka juga diyakini memiliki kemampuan untuk memproses informasi yang kompleks.

“Dari segi perkembangan kognitif, ini benar-benar luar biasa,” kata Abu Azizeh seperti dilansir oleh CNN.

Para arkeolog melakukan penelitian terbaru dan melaporkan penemuan dua lempengan berukir yang ditemukan di Yordania dan Arab Saudi pada tahun 2015.

Salah satu artefak ditemukan di daerah pemukiman bekas di Jibal al-Khashabiyeh, Yordania. Daerah tersebut diyakini telah menjadi rumah bagi delapan layang-layang.

Bentuk layang-layang ini teridentifikasi oleh salah satu peneliti sebagai hasil dari batu yang memiliki usia sekitar 7.000 tahun.

“Saya mulai memikirkan ide tentang layang-layang di sekitar saya, dan ide itu muncul dengan cepat dan tiba-tiba. Bagi saya, itu jelas merupakan gambaran layang-layang,” kata Abu Azizeh.

Di tempat lain, teman-teman Abu Azizeh menemukan lempengan batu yang lebih besar di wilayah Jebel az-Zilliyat. Batu itu memiliki panjang hampir 4 meter. Lempengan tersebut menggambarkan dua layang-layang yang berbeda dan kemungkinan dibuat sekitar 8.000 tahun yang lalu.

Bentuk, tata letak, dan ukuran ukiran tersebut sesuai dengan layang-layang yang sebenarnya. Penggambarannya juga mencakup arah mata angin: utara, timur, selatan, dan barat.

Ukiran yang ditemukan juga memberikan gambaran tentang ukuran sebenarnya layang-layang. Artefak yang ditemukan memiliki skala sekitar 1:175, sehingga ukuran sebenarnya layang-layang adalah 175 kali lebih besar dari ukiran tersebut. Di Yordania, ukuran sebenarnya adalah 425 kali lebih besar dari skala yang ditunjukkan pada lempengan yang ditemukan.

“Ukirannya sangat realistis dan akurat, dan sangat sesuai dengan skala,” kata studi tersebut.

Namun, satu-satunya perbedaan adalah lubang yang terlalu besar, yaitu lingkaran di batu tempat hewan disembelih.

Abu Azizeh menyatakan bahwa lubang-lubang tersebut hampir tidak terlihat jika diperbesar sesuai skala, dan ukuran yang berlebihan mungkin menunjukkan pentingnya lubang tersebut sebagai tempat hewan disembelih.

Meskipun ada ukiran kuno di Eropa yang menggambarkan peta dan layang-layang berburu dengan lebih kasar, kedua lempengan batu ini adalah gambar skala tertua yang diketahui.

Namun, informasi tentang siapa yang membuat layang-layang tersebut masih belum banyak diketahui. Kemungkinan besar proyek ini melibatkan kelompok besar orang.

Sumber : DetikJabar

Kunjungi Juga : perancatoto

By Admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *